beritaanehbinyata.blogspot.com - Aksi AKBP Untung Sangaji ikut menumpas pelaku teroris di Jalan MH Thamrin Jakarta, 14 Januari 2016 lalu memberikan kesan tersendiri baginya terhadap kondisi persenjataan Polri.
Menurutnya senjata yang digunakannya saat
menembak para teroris bersama rekannya, Ipda Tamat, masih jenis lama. Pistol
tersebut jenis revolver dengan 6 peluru dan FN 7 peluru. Jenis pistol seperti
ini jauh ketinggalan, karena buatan 1911. Sementara kini sudah ada pistol berisi 15 peluru.
“Ipda Tamat Suryani yang ikut penangkapan
senjatanya revolver. Peluru saya isinya 7, dia (Ipda Tamat, red) isinya 6. Ini
harus diperbarui biar kami tambah semangat,” kata Untung yang baru saja mendapat penghargaan dari
Hendropriyono Strategy Consulting (HSC). Pernghargaan dari lembaga yang
didirikan oleh mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Hendropriyono
diterimanya, Minggu (31/1).
Pernyataan Untung tersebut merupakan bagian
dari permintaan AKBP Untung usai menerima penghargaan dari HSC tersebut. “Kami
tidak banyak permintaan. Hanya meminta senjata diperbarui supaya lebih bagus
dan semangat lagi,” imbuh perwira menengah (Pamen) Pusat Pendidikan dan Latihan
(Pusdiklat) Polisi Air (Polair) Mabes Polri itu.
Pada acara tersebut turut hadir Kapolri
Jenderal Pol Badrodin Haiti, mantan wakil Presiden (Wapres) Try Sutrisno,
Kabareskrim Komjen Anang Iskandar, dan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Tito
Karnavian. Termasuk Ketua DPR Ade Komaruddin dan Menteri Sosial (Mensos)
Khofifah Indar Parawansa.
Lebih jauh Untung mengatakan, Polri perlu
memperbaharui jenis persenjataannya. Sebab pistol yang digunakan untuk saat
menembak kawanan teroris di depan kedai kopi Starbucks (14/1) lalu dulunya
dipakai pada perang dunia pertama. (flo/iil/JPG)
0 Komentar untuk "Persenjataan Polri Ketinggalan Zaman"